Ken Arok, Terbunuh Ketika Makan Sore

Ken Arok, Terbunuh Ketika Makan Sore


Menurut Pararaton, Anusapati telah lama mengamati gerak-gerik Ken Arok, membunuhnya susah, sebab selain sakti, Ken Arok juga seorang Raja yang tentu dikelilingi pasukan pengawal raja yang sangar-sangar. Tapi Anusapati rupanya menemukan waktu yang pas untuk membunuh ayah tirinya, yaitu ketika Ken Arok makan sore.


Anusapati merencanakan pembunuhan Ken Arok dengan matang, mula-mula ia mencuri keris Empu Gandring yang dahulu pernah digunkan Ken Arok untuk membunuh ayahnya.

Selanjutnya, Anusapati merekrut pembunuh bayaran yang kemudian ia susupkan ke Istana sebagai seorang pelayan.


Pembunuh bayaran yang ditugasi Anusapati untuk membunuh Ken Arok disebut sebagai seorang yang berasal dari desa Batil. Waktu dan perencanaan pembunuhanpun kemudian ditetapkan dengan matang, waktunya ketika Ken Arok makan sore.


Ketika tiba waktunya makan sore, dimana kondisi Keraton memasuki masa tenangnya,  Ken Arok menyantap hidangan yang menghampar didepannya, tiada sedikitpun ia curiga pada para pelayan yang mondar-mandir dibelakangnya, ia tetap dengan khusu menyantap hidangan.


Pada kondisi semacam itulah, pelayan yang sudah dipersiapkan untuk membunuh Ken Arok beraksi, dari belakang ia menusukan keris Empu Gandring ke punggung Ken Arok. Raja sakti itupun kemudian sekarat dan wafat.


Untuk menutupi jejaknya sebagai dalang pembunuhan, dengan sigap Anusapati gentian membunuh Pelayannya. Dendam Anusapati terlampiaskan, iapun kemudian menjadi Raja Singsari selanjutnya.